Kamis, 30 Desember 2010
"Surat Cinta Akhwat Untuk Ikhwah.."
Bismillahirrahmanirrahiim
Afwan Akhi, rasanya aku telah menemukan kekasih yg jauh lbh baik dr dirimu. Yang tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. yang siap terus menerus memperhatikan dan mengurusku. yang selalu bersedia berduaan disepertiga terakhir malam. yang siap memberi apapun yang ku pinta. Ia yang bertahta, berkuasa, dan memiliki segalanya.
"Kriteria Ikhwah Sejati..."
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya ; Ibu ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang ibu tersenyum dan menjawab… Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayang nya pada orang disekitarnya…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…
Astagfirullah.., Surat Cinta Untuk Ikhwah....
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh …..
Ikhwati fillah…. dalam sebuah jejaring ana dapatin ni note. Insyaallah bermanfaat jika ada yg mau baca… silahkan di baca n direnungkan… sebab hanya org yg mau merenung n berfikirlah yang akan mendpatkan pelajaran…
Malam telah larut terbentang. Sunyi. Dan aku masih berfikir tentang dirimu, akhi. Jangan salah sangka ataupun menaruh prasangka. Semua semata-mata hanya untuk muhasabah terutama bagi diriku, makhluk yang Rasulullah SAW sinyalirkan sebagai pembawa fitnah terbesar.—Suratmu sudah kubaca dan disimpan. Surat yang membuatku gementar. Tentunya kau sudah tahu apa yang membuatku nyaris tidak boleh tidur kebelakangan ini.
"Sandal Jepit Istriku..."
Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh… betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan.
"Ikhwan Jangan Cengeng.."
Jadi Ikhwan jangan cengeng..Dikasih amanah pura-pura batuk..Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..Afwan ane sakit..Afwan PR ane numpuk..Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk.. Terus dakwah gimana? digebuk?
"Akhwat Jangan Cengeng.. "
Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i..
Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???
Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i..
Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???
Jadi Akhwat jangan cengeng..
Surat Cinta Untuk Suamiku...
Entah dengan apa ku harus menggambarkan segala rasaku padamu..
Tak cukup dengan untaian kata, dan barisan kalimat indah..
Tak mampu tergambar dengan pewarna apapun, semuanya terlalu indah..
Tak ada kan kanvas yang mampu membingkai semua warna tentangmu..
Karena kau begitu indah disini.. dihatiku..
Pesan Untukmu Kaum Hawa...!!
Tahukah kalian betapa berbahayanya dirimu..?
tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna..
yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para adam..
maka ku berpesan padamu, jaga dirimu demi tiap jengkal tubuh yang Allah anugrahkan padamu...
tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna..
yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para adam..
maka ku berpesan padamu, jaga dirimu demi tiap jengkal tubuh yang Allah anugrahkan padamu...
Ketika Cintamu Kubalas Syurga...
Ketika ku mendapatkan hujanan rasa cintamu. Maafkan aku akan keacuhanku yang ku beri. Ketika kau melimpahkanku dengan rasa sayang. Ku meminta maaf atas sikapku yg tak peduli. Ketika kau membanjiriku dengan ribuan perhatian. Maafkan aku atas diamku tak mengacuhkanmu.
Selasa, 28 Desember 2010
Air Mata Perpisahan
DARI MARIANI DI POHUWATO-GORONTALO
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Pendengar Nurani yang baik
Namaku Mariani.., orang-orang biasa memangilku Aryani, ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lekang dalam benakku, sebuah kisah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa didunia ini mungkin tak ada lagi orang seperti dia…
Pendengar Nurani yang baik
Langganan:
Postingan (Atom)